Tuesday, 29 January 2008

Saya tidak anti programming kok .......

Taipei, 29 Januari 2008

Satu kelemahan profesional saya yang paling saya akui adalah bahwa saya lemah dalam masalah programming, yang nantinya bermuara pada masalah simulasi. Programming memang hal yang paling sulit mengingat kita mesti mempelajari bahasa pemrograman yang bersangkutan yang biasanya cukup sulit. Belum lagi syntax pemrograman yang biasanya penuh aturan ketat yang sulit dihafal dan cukup membuat bete saat dipraktekkan membuat banyak orang yang juga bermasalah dengan hal yang satu ini. Teori OK, metode matematis pun saya masih bisa untuk mengimplementasikan. Tapi memang saya pribadi mengakui kalau programming adalah hal yang cukup sulit.

Walaupun demikian, bukan berarti saya anti programming. Tak pelak seorang engineer pasti harus mengerti cara programming. Minimal di satu bahasa pemrograman, dan minimal untuk satu macam metode. Saat menyusun tesis pun, isi tesis akan terasa basi jika kita hanya menyertakan teori ini itu dan persamaan matematis yang mungkin bisa kita copy dan paste saja. Tentu harus ada simulasi yang pastinya dibuat dengan bahasa pemrograman. Makanya saya pun sebenarnya tidak anti pemrograman.

Hanya saja hal yang satu ini adalah hal satu-satunya yang tidak bisa saya pelajari secara otodidak. Sulit sekali belajar programming secara otodidak. Mesti ada contoh yang bisa diikuti. Itulah kenapa saya agak rewel kalau bicara soal programming. Tapi sekali lagi saya tidak anti akan hal itu. Cuman kalau gak ada contoh, referensi, atau bimbingan mendalam kan jadinya menyulitkan. Akhirnya malah bete, kemudian bikin tugas programming namun kita tidak mengerti apa2, dan yang paling buruk adalah........terpaksa minta tugas tahun lalu yang hanya digonta-ganti sana-sini tapi sebenarnya sama saja. Saya juga pernah melakukan hal ini. Dan jujur saya bete, karena ini tidak mengembangkan kreativitas kita dan justru menyuburkan plagiarisme dan senang menjiplak karya orang.

OK-lah ambil. Tapi cobalah untuk memahami, itu paling minimal. Dan kalau bisa, kemudian bikin kembali sesuai dengan ide orisinil kita. Ini tentu saja pengingatan buat saya pribadi. Semester yang lalu saya mengikuti kuliah yang namanya Wireless Ad Hoc Network. Nilainya belum keluar sih...Disana saya mengenal satu program simulasi jaringan baru bernama NS2. Baru saya kenal. Dan kita sudah dikasih tugas yang demikian beratnya. Guess what....????? Yup jadilah kebanyakan kuliah tersebut gak saya mengerti dan sekedar ikut2. Salah saya sendiri sih karena memang ini gak ada kaitannya dengan riset saya. Iseng doang he..he...(^_^).

Tapi selalu ada kesempatan untuk memperbaiki diri, dan saya ingin melakukannya sekarang juga. Semester depan saya akan mengambil kuliah "Computer Simulation" yang mengajarkan dasar-dasar simulasi dengan komputer. Jelas sekali saya harus menguasai bahasa C++ atau Fortran. Mau tidak mau juga saya harus belajar programming. Dan ini harus diambil mengingat riset saya juga menginginkan hal tersebut. Well.....tidak ada jalan lain. Kenyataan harus dihadapi. Saatnya menghadapi ketakutan kita. Dan seperti kata sebuah pepetah menarik dari film Batman "To conquer fear, you must become the fear itself". Untuk mengatasi ketakutan, kamu harus menjadi ketakutan itu sendiri. Aku takut dengan programming, maka sudah semestinya aku jadi programmer. Minimal dalam bidangku di photonics.

Jiao yo

- Muhammad Rizki Ramadhani -

No comments: