Tuesday 27 May 2008

Dari garis depan perlawanan

Taipei, 28 Mei 2008

Aku salah seorang yang menolak kenaikan BBM, serta menentang keras kebijakan tidak populis pasangan SBY-JK ini. Dan mungkin dalam hari-hari terakhir inilah, aku melihat kondisi yang tidak pernah kulihat semenjak 1998. Demo akbar dimana-mana. Walaupun aku sepakat sepenuhnya, kebijakan ini adalah kebijakan gagal dan SBY-JK telah meninggalkan rakyatnya menderita dan baku bunuh satu demi satu. Pemimpin yang tidak pantas dipilih kembali, maka aku persembahkan blog yang satu ini untuk kawan-kawan yang berjuang terus di Indonesia. Dari garis depan perlawanan. Salam dari dia yang sedang mencari dan menentukan jati diri di negeri seberang.



DARI GARIS DEPAN PERLAWANAN

Apa kabar sahabat ......
Dari jauh kukirimkan
Sepucuk surat lusuh
Dari tempat yang jauh
Dari garis depan perlawanan


Hari-hari berlalu
Dengan desing dan deru
Di jalan penuh debu
Semua demi satu kata
Idealisme.....


Teman setia kami

Cibir, caci, cela, dan maki
Pagar hidup kami
Pentungan polisi

Tapi apa artinya

Jika hidup tak ubahnya seperti mati
Jika suara tercekat
Pada leher yang tercekik pemimpin buta


Suara kami sama
Sewarna lantunan dari desa-desa berlampu lilin

Dimana turun mengembang lantunan parau
Suara ibu yang menidurkan si kecil
Dengan perutnya yang kosong


Ripis tinggal sepeser di selendang

Nasi tinggal setalam
Berganti aking sepiring
Basi...berulat....kering
Dari dapur-dapur yang tak lagi berjelaga
Setetes minyak, seberarti kehidupan
Setetes itu tak terbeli lagi


Apa yang harus dikata
Pada hati-hati yang menjerit sepi
Dan terbentur tembok keangkuhan

Apa yang harus kami lakukan
Saat kami dipandang dengan mata yang terkatup

Didengar dengan telinga yang tertutup
Derita kami kering di jalan
Dan sang raja tidur dengan nyenyak di istana pualamnya


Kami hanya ingin kau tahu
Perjuangan masih hidup
Perlawanan masih ada
Asa masih bergolak
Dunia belum kiamat


Napas masih tersisa satu-satu di undakan
Dari yang tersisa itu
Kami kumpulkan semangat
Kami untai tekad

Kami tulis catatan ini
Sebaagai satu bukti

Perlawanan masih ada......


- Kepada pemimpin yang tidak mendengar, dari garis depan perlawanan -









Sunday 25 May 2008

Taroko National Park, wisata "jurang" yang indah

Taipei, 25 Mei 2008

Alhamdulillah bisa jalan-jalan lagi kemarin bersama kawan-kawan (memangnya selama ini kurang jalan-jalan yah aku ???? (T_T) .....). Kita menuju ke salah satu obyek wisata terkenal dan sekaligus salah satu dari 8 flagship Taiwan dan juga obyek wisata impianku. Yup, kami menuju ke Taroko Gorge National Park atau dalam bahasa mandarin disebut 太魯閣國家公園.

Ini untuk ketiga kalinya aku taman nasional di Taiwan setelah sebelumnya menuju Kenting National Park dan Yang Ming Shan National Park. Dan pendapatku ???? Wow luar biasa. Taroko is really magnificent.

Di pintu masuk Taroko

Taroko adalah salah satu dari 7 taman nasional di Taiwan, salah satu dari 8 obyek wisata unggulan Taiwan, dan obyek wisata terbaik yang ada di wilayah timur Taiwan. Taroko sebenarnya adalah jajaran pegunungan marmer yang terletak di wilayah Timur Taiwan, terbentang dari Hualian sampai ke perbatasan Nantou. Gunung-gunungnya cukup indah, dan tempat ini juga merupakan tempat tinggal beberapa suku asli aborigin Taiwan.

Luas Taroko sendiri sekitar 902 km persegi dan secara internasional dikategorikan oleh IUCN (Internasional Union for the Conservation of Nature) sebagai taman nasional. Taroko sebenarnya menantang bagi para pendaki gunung untuk mendaki gunung-gunungnya yang terjal atau arus sungainya yang menantang sehingga bisa digunakan untuk arung jeram. Walaupun demikian tidak hanya itu yang ada di Taroko. Jalur wisata utama Taroko sendiri bisa dilalui oleh kendaraan umum. Kita akan diajak melewati terowongan-terowongan dan juga jalan-jalan tembus di bawah gunung yang cukup luar biasa. Di sepanjang jalur utama itu ada beberapa obyek wisata yang bisa kita lihat. Semisal Eternal Spring Shrine, sebuah kuil Konghucu kecil yang dibangun di pinggir jurang dekat dengan air terjun sehingga membuat kesan seolah-olah kita berada di pegunungan Cina zaman kuno yang begitu alami. Atau kita bisa berkunjung ke desa Buluowan yang merupakan desa aborigin kuno yang masih dihuni oleh orang aborigin asli Taiwan yang memamerkan hasil karya kerajinan tangan mereka.


Di Eternal Spring Shrine

Di Buluowan village

Bersama orang Aborigin asli Taiwan yang sedang menenun

Indahnya Taroko di Buluowan

Kalau kawan-kawan pernah ke danau Maninjau di Sumatera Barat, mungkin tahu dengan jalan 40 kelok yang terkenal menuju ke tepi danau. Di Taroko juga terdapat sesuatu yang mirip. Namanya Tunnel of Nine Turns, terowongan sembilan belokan, yang mengacu kepada jumlah belokan yang ada di terowongan ini. Disinilah kita bisa melihat keindahan jurang dan ngarai yang ada di Taroko. Warna air yang biru dipadu jurang marmer yang putih keabu-abuan menambah indah tempat ini. Bagi saya pribadi, perjalanan ke Taroko adalah perjalanan terindah kedua setelah perjalanan ke Taman Nasional Kenting bulan Februari lalu.

Ada satu yang sebenarnya mengusik pikiran saya waktu memandang keindahan Taroko. Saya kagum tentang cara pemerintah Taiwan mengatur obyek wisatanya. Sebenarnya kalau dipikir-pikir yang kita lihat di Taroko hanyalah jurang dan gunung. Tetapi pemerintah Taiwan sangat bagus mengatur obyek wisata ini. Terowongan dan jalan raya dibangun menembus tepi gunung dan jurang sehingga wisatawan bisa melihat pegunungan ini dari sisi yang berbeda dan merasakan sensasi yang berbeda pula.

Selain itu di sekitar jalur utama ini ditambahkan juga beberapa obyek wisata dan fasilitas lainnya semisal kuil Buddha, hotel, tempat pembelian suvenir, dan juga tempat beristirahat dimana pengunjung bisa beristirahat sambil menikmati keindahan alam sehingga menambah nyaman para pengunjung. Jalur wisata pun sudah dibuat dan diatur dengan baik sehingga mudah bagi para wisatawan.

Beda jika kita bandingkan dengan di Indonesia. Saya mencoba membandingkan Taman Nasional Kenting dan Taman Nasional Taroko dengan Taman Nasional Bukit Barisan dan Taman Nasional Lorentz di Indonesia. Di Taiwan, Kenting pada dasarnya adalah obyek wisata pantai, dan Taroko adalah gunung dan jurang. Tetapi dengan membuat jalur akses yang mudah dan juga menambahkan beberapa fasilitas yang mendukung, Taman Nasional Kenting dan Taroko di Taiwan menjadi cukup menarik dan enak dikunjungi.

Di dekat kuil Hsiang-Te, Taroko

Sungai di Taroko

Tunnel of Nine Turns

Bandingkan dengan Bukit Barisan atau Lorentz. Keduanya juga taman nasional bahkan masuk warisan dunia (UNESCO World Heritage). Tapi taman nasional yang ada di Bukit Barisan dan Lorentz sepenuhnya adalah hutan sehingga tidak begitu terkenal dan juga jarang dikunjungi. Perlu ada usaha untuk mengatur taman nasional kita untuk lebih menarik lagi ke depan. Jangan sampai taman nasional yang ada hanya diartikan sebagai hutan yang lebat, liar dan penuh binatang buas sehingga menakutkan dalam benak orang. Karena sedapat mungkin obyek wisata yang ada termasuk taman nasional bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya termasuk untuk menarik wisatawan atau ilmuwan yang ingin meneliti khazanah keilmuan yang dikandung dalam taman nasional tersebut. Taiwan sudah menunjukkannya di Kenting dan Taroko. Semoga kita bisa mencontohnya.

- Rizki -

Wednesday 21 May 2008

Selamat Datang Euro 2008 (Wilkommen Euro 2008)

euro2008.com


Taipei, 22 Mei 2008

Kompetisi di seluruh daratan Eropa baru saja berakhir hari ini, tapi bukan berarti akan sepi dari hingar bingar sepakbola. Justru kemeriahan sepakbola di benua biru baru akan dimulai. Ya, sambut Euro 2008 yang akan digelar di Swiss dan Austria. Masih 16 hari lagi sampai pertandingan pertama digelar pada tanggal 7 Juni nanti. Namun fokus sepakbola sekarang sudah terarah ke puncak pegunungan Alpen, tempat negeri Swiss dan Austria berada.

"In the Hall of Mountain King", di balairung raja gunung. Lagu instrumen terkenal karya komponis Norwegia Edvard Grieg cocok sekali menggambarkan panasnya perhelatan di Euro 2008 ini. Di Alpen, puncak pegunungan tertinggi di Eropa, siapakah yang akan menjadi "raja gunung" alias raja sepakbola Eropa.

Bagi saya pribadi turnamen Euro adalah turnamen sepakbola paling seru yang pernah ada. Memang pamornya kalah dibanding piala dunia. Tapi sudahlah, lupakan sejenak piala dunia. Walaupun merupakan turnamen sepakbola terbesar di dunia, tapi piala dunia adalah turnamen "rasialis". Hanya 7 negara yang pernah menjadi juara piala dunia. Hanya Inggris yang bisa memberikan kejutan di piala dunia 1966 saat era Jules Rimet dan Prancis di tahun 1998 sebagai juara dunia baru. Selebihnya, piala dunia hanya berputar-putar di negara adidaya sepakbola semisal Brazil, Italia, Jerman, Argentina, dan Uruguay yang sudah lama tidak menjadi juara.

Di Euro, rezim ini tidak berlaku. Memang ada Jerman yang pernah juara 3 kali atau Prancis yang sudah 2 kali juara. Tapi di Euro tim-tim kecil pun tidak bisa dipandang sebelah mata. Bahkan piala Eropa yang pertama justru direbut oleh Uni Sovyet, negara yang tidak begitu dianggap dalam percaturan sepakbola. Dan kejutan tidak hanya berhenti di situ saja. Di final tahun 1976, Cekoslowakia membungkam Jerman lewat adu penalti di Beograd - satu-satunya kekalahan Jerman di adu penalti dalam sejarah sepakbola. Tahun 1992 giliran dinamit Denmark bikin kejutan dengan menjadi juara di Swedia. Dan terakhir di tahun 2004, Yunani yang baru sekali lolos piala dunia malah bikin kejutan dengan jadi juara di Portugal.

Tim-tim dengan pamor juara dunia jangan harap bisa merebut piala ini dengan mudah. Lihat Italia. Menjadi negara Eropa dengan 4 gelar juara dunia yang merupakan gelar terbanyak di antara negara-negara Eropa, Azzuri justru baru sekali jadi juara 40 tahun yang lalu. Atau Inggris, satu-satunya negara Eropa peraih piala dunia yang tidak pernah jadi juara Eropa. Tampil dengan menyombongkan gelar juara dunia 1966, Inggris tidak pernah menang Euro dan bahkan tidak lolos kualifikasi Euro 2008.

Selain itu, keunikan Euro dibanding piala dunia adalah pada tuan rumah penyelenggaranya. Di piala dunia, kecuali Brazil, semua negara yang memenangkan piala dunia pernah merebutnya saat menjadi tuan rumah. Di piala Eropa, ini tidak berlaku. Hanya Spanyol tahun 1964, Italia tahun 1968, dan Prancis tahun 1984 yang pernah juara di kandang. Selebihnya, menjadi tuan rumah Eropa berarti kemungkinan besar siap kalah.

Maka turnamen piala Eropa ini akan terus mencipta sejarah sebagai turnamen yang paling seru. Bagi saya pribadi sih, jujur karena saya belum pernah melihat Italia menjadi juara Eropa secara langsung, makanya saya tertarik dengan turnamen yang satu ini. Piala dunia sudah tidak menarik lagi saat Italia mengangkat trofi juara di Olympiastadion, Berlin, tahun 2006 lalu (^_^). Semoga Azzuri bisa mengulang sejarah Jerman 1972 - 1974 dan Perancis 1998 - 2000. Manchester United baru saja jadi juara Eropa. Maka biarkan sejarah 1968 itu terulang.

Wilkommen Euro 2008

Bangkit dari kubur

Anak muda
Menyedihkannya dirimu
Kau terbaring...............sendiri

Sepi selalu
Selama waktu berlalu
Dan kau sudah tak tahu bagaimana rasanya gembira kembali
Hati sudah hancur berabad-abad yang lalu

Kau dengar sayup-sayup sorak sorai itu
Dengarkan, amati, pahami
Itu musuh......................................
Dan kau diam saja disini

Hanya tangis yang tersisa dari hari-hari hening itu
Tak ada kejayaan
Hilang......................
Inikah akhirnya anak muda
Inikah akhir segalanya

Cuih......
Muak.....
Semilir sengsara bertiup di sela batu-batu nisan tua
Rangkaian kalung-kalung emas itu pudar sudah warnanya
Kau tak berharga
Kau tak ada guna

Aku mencacimu
Aku memakimu
Ya, kau nista

Dimana dirimu
Buka matamu

Kebahagian sudah pergi
Meninggalkan kosong sunyi di sini
Hanya puing-puing tersisa
Di istana tempat para raja pernah bertahta

Untuk inikah kau pergi
Demi mimpi yang tak akan pernah terjadi

Ah....
Sadarlah...
Kembalikan harga diri yang ternoda

Karena kau bisa, ya kau bisa
Kau satu-satunya yang pernah membungkam seisi dunia
Merobek senyum sinis dari bibir-bibir dunia

Jalan setapak kerikil itu masih ada
Menuju kesana
Ke tempat dimana sebuah jazirah menunggu pelindungnya

Hanya sedih dan derita yang mengisi bumi
Maka ini saatnya

Basta...........

Nyanyikan kembali lagu itu
Satu suara parau yang pernah menggetarkan benua
Engkaulah orang itu anak muda
Waktu-waktu telah berlalu saat kau tertidur

Sudah saatnya
Bangun dari tidur

BANGKIT DARI KUBUR