Monday, 25 February 2008

The Story of Azalea


Taipei, 26 Februari 2008

Akhir musim dingin dan awal musim semi di Taipei selalu sama. Aneh. Dingin yang tidak begitu jelas dengan suhu yang rendah dan cukup menusuk tulang, tapi tidak ada salju yang turun. Hanya hujan rintik, tidak terlalu deras, yang selalu turun dari langit. Sesekali matahari mengintip namun panasnya tidak juga mengusir dingin ini pergi.

Di suatu ketika saat peralihan dua musim inilah, aku melihat bunga Azalea yang mekar. Bukan di taman atau di pegunungan, tetapi di lapangan parkir sepeda dekat asrama. Namun hadirnya cukup mencolok, mekar sendirian di tengah ranting-ranting bebungaan lain yang rontok dan berguguran selama musim dingin. Sangat indah, 漂亮.

Azalea memang cocok untuk tumbuh di tempat yang dingin, walaupun dingin di Taipei tidaklah begitu jelas. Dan jenis bunga ini sangat terkenal di beberapa bagian Asia Timur, seperti Korea Selatan, Jepang, dan termasuk juga Taiwan. Khusus di Taipei, bunga Azalea merupakan bunga resmi yang juga dijadikan sebagai lambang kota. Dialah "sakura" bagi kota Taipei.

Di pergantian musim dingin dan musim semi, saat manusia melangkah malas dan menggigil kedinginan di utara pulau Formosa, justru merupakan waktu puncak bagi bunga Azalea untuk mekar. Cukup aneh memang, bahwa kondisi tidak nyaman bagi manusia justru menjadi saat-saat yang menguntungkan bagi makhluk hidup yang lain untuk tumbuh dan bermekaran.

Ada kedamaian tersendiri saat aku melihat bunga ini. Azalea yang luar biasa.

1 comment:

Anonymous said...

Assalaamu'alaikum Rizki..^_^

life is full of bonuses..apalagih muslim kaya' kita, itu jackpot dari Allah SWT buat semua makhluknya asik ya?!..^^