Saturday, 9 February 2008

Pingtung Journey Day 3 - 4

Taipei, 9 Februari 2008

Berikut lanjutan mengenai kisah perjalanan di Pingtung.

Day 3 - 4 : 5 - 6 Februari 2008

Hari ketiga berada di Pingtung adalah hari terakhir di tahun Cina yang lama (tahun Babi), jadi malam harinya akan ada perayaan tahun baru Cina khususnya di desa tempat kami menginap. Kami cuman mengunjungi 2 tempat pada hari kedua. Pertama ke Agricultural Expo & Exhibition di Pingtung dimana diadakan pameran hasil-hasil pertanian dan perkebunan. Lumayan rame sih, dan juga unik-unik. Terutama terowongan labu yang cukup panjang dimana kita bisa lihat labu-labu berukuran besar bergelantungan dalam bentuk yang macam-macam. Ada yang melingkar seperti ular, ada yang seperti UFO, ada yang seperti lentera Cina, bahkan ada juga yang seperti............(oops, jangan dilanjutin deh he...he.....)

Area taman bunga mungkin adalah area yang paling menarik. Bunga-bunga yang ada disini cukup bagus semua, dan juga bisa dibeli jika kita mau. Ting Feng-Chun, kawan Taiwanku, rupanya sangat mengerti juga mengenai bunga walaupun dia sendiri mahasiswa departemen perikanan. Dia yang kemudian menjelaskan jenis-jenis bunga yang ada disana. Anggrek kuning Taiwan mungkin yang paling bagus menurutku dari semua yang ada disitu. Mungkin karena warnanya yang mentereng ya. Pengen beli sih sebenarnya, cuman aku orang yang kurang telaten kalau merawat sesuatu terutama kalau punya peliharaan seperti hewan atau tetumbuhan. Jadi takutnya bunganya cepat mati. Yah paling tidak dapat kesempatan foto dengan bunga lah he..he......

(With a very beautiful flower)

(Padang bunga matahari yang indah)

Pulang dari Agirucultural Expo lupanya sulit banget. Bis cuman lewat di daerah situ sekitar satu jam sekali, taksi pun jarang benget. Jadi deh kita harus menelepon taks dari pusat kota untuk menjemput kita di sana. And guess what ??? Tujuan selanjutnya adalah pabrik bir.........!! Yup, si Ting membawa kita untuk melihat pabrik bir Tsingtao yang merupakan merek bir paling terkenal buatan Taiwan sendiri. Saya dan Rocky ikut aja sih, asalakn gak minum bir deh he...he...

Pabrik yang cukup besar, dan juga diceritakan mengenai asal mula perkembangan perusahaan bir tersebut semenjak pabriknya masih berada di Cina daratan. Minum bir sih memang sudah budaya di Taiwan dan Cina. Dari mulai habis makan biasa sampai acara-acare besar seperti tahun baru Cina bir selalu disajikan. Makanya hati-hati kalau kesini, jangan kepleset malah minum bir. Dan jangan sekali-kali salah nyebut minta jiu (酒) kalau lagi makan disini, karena itu artinya arak he...he.....

Kita cuman jalan-jalan ke dua tempat memang di hari ketiga. Karena ada sesuatu yang penting yang mau kita lakukan. Yup...kita mau masak masakan ala Indonesia untuk Ting dan keluarga (walaupun masakannya versi anak kost yang selalu serba careless he...he....). Setelah selesai belanja sebentar di pasar tradisional Pingtung, mulai deh masak-masaknya. Rencananya sih mau bikin bakwan, rendang, dan ikan goreng. Aku kebagian ngurus bakwan, sedangkan urusan masak daging-dagingan dikerjakan oleh Rocky. Sebenarnya sih kita bikinnya rada amburadul sedikit. Apalagi aku dengan bakwanku. Aduuh....jadi malu. Untungnya sih ada orang Indonesia yang tinggal disitu yang ikut bantuin kita. Dia kebetulan nikah sama orang Taiwan dan karena dia tetangganya keluarga Ting, maka diajak untuk ketemu kita. Eh...gak tahunya malah bantuin masak. Lumayanlah.

Bakwanku sih rada ancur, tapi rendangnya Rocky juga ha...ha....ha......Awalnya sih keren cuman kayaknya kuahnya kebanyakan, lagian bumbu rendang instan ala Indofood sepertinya tidak bisa menggantikan bumbu rendang yang dibuat pake tangan sendiri. Untuk kamuflase, jadinya kita tambahin kol banyak-banyak ke rendangnya. Pas disajikan sih katanya 好吃 sama Ting dan keluarganya. Dan gak ada yang sakit perut juga tuh....he...he.....Jadi bisa dikatakan menu kita sukses berat untuk level anak kost yang cuman biasa masak nasi plus mie instan ha...ha.....

Malam harinya baru deh diadakan pesta menyambut tahun baru Cina. Rame banget di desa itu. Menarik juga melihat ritual tarian naga dan meminta keberuntungan yang dilakukan oleh anak-anak kecil disana. Ada pentas musik dan tarinya juga, dari tari tradisional sampai break dance (hmmm....break dance di pesta tahun baru Cina ???). Yah ikut ajalah dulu. Disini Rocky patilin aku nih, katanya kita berdua mau nyanyi bareng. Eh pas giliran tampil malah dianya kabur sendiri, dan ngedorong-dorong aku buat nyanyi (sialan banget !!!!!!). Yah apa boleh buat deh nyanyi setahu gw aja apa lagu yang ada di kepala. Yang itu gak usah dikenang deh. Yang lumayan aku dapat dua doorprize disini. Tambahan selimut satu, dan satu pak sabun mandi (apa maksudnya gw disuruh mandi dulu yah ?????). Si Rocky malah gak dapat apa-apa ha...ha...... Kuwalat loe ky.

Capek banget tuh nonton semalaman. Jadinya tidur nyenyak banget di malam tahun baru Cina. Hari pertama tahun baru Cina (hari ke-4 kami di Pingtung), kami habiskan sepenuhnya di rumah. Rupanya orang Taiwan pada hari pertama tahun baru Cina lebih memilih untuk tinggal di rumah dan tidak pergi kemana-mana. Mereka melakukan ritual awal tahun. Seperti memasang kertas-kertas berwarna untuk meminta keberuntungan, membakar uang-uang kertas untuk dipersembahkan kepada nenek moyang, bakar dupa dan berdoa dan banyak lagi. Kami sih tidak ikut ritual-ritual ini tentu saja. Tetapi cukup menarik juga untuk diamati. Dan juga akhirnya aku tahu beberapa penjelasan mengenai ritual tahun baru Cina ini.

Tahu gak kenapa pas tahun baru Cina orang-orang yang merayakannya pada pasang segala sesuatu yang berawarna merah ?? Mulai dari kertas berwarna merah, lentera merah, dan lain-lain ?? Rupanya dalam kepercayaan mereka, di awal tahun yang baru akan ada iblis yang mengganggu rumah-rumah. Iblis ini takut dengan warna merah, itulah kenapa mereka banyak menggunakan warna merah untuk barang-barang yang dipake dalam acara ritual (jadi tahu juga kan kenapa kuil-kuil banyak yang dicat merah ???). Juga ada bakar-bakaran petasan seperti biasa. Petasan ini pun bukan untuk sekedar main-main, tetapi ada maksudnya juga. Petaan ini dinyalakan untuk mengusir iblis yang suka mengganggu di awal tahun baru itu. Suara bising petasan dipercaya bisa mengusir roh-roh jahat yang suka mengganggu.

Hmm.....lumayan juga bisa mempelajari budaya Cina.

- 馬富月-

No comments: