Friday 28 December 2007

Taipei diary today: back to origin

Taipei, 28 Desember 2008

Ada dua berita bahagia hari ini. Pertama seorang kawan di NTUST Taiwan berhasil melewati ujian jump track sehingga dia bisa melanjutkan Ph.D. langsung tanpa harus menyelesaikan master degreenya. Dia akan memperpanjang waktunya di Taiwan.

Yang kedua kawan yang akan menikah tanggal 6 Januari nanti. Dia orang Indonesia tetapi calon pasangannya adalah keturunan Palestina-Yordania yang berdomisili di Jerman. Dia akan memperpendek waktunya di Taiwan.

Yang satu baru memulai, yang satu akan segera selesai. Satu memori yang teringat di kepalaku adalah impianku untuk pergi ke luar negeri dan bertualang. Walaupun aku tidak mengetahui sama sekali bahwa kedua-duanya akan aku alami disini, di Taiwan.

Mungkin tidak semua tahu hal terakhir yang terjadi sebelum aku berangkat ke Taiwan untuk melanjutkan master degree. Well, akan kuceritakan semuanya disini. Sejujurnya aku sudah diterima di UI dan ITB untuk program S2 sebelum diterima di Taiwan. Sempat aku mencoba aplikasi ke Turki juga, walaupun akhirnya aku diterima disini. National Taiwan University, Taiwan.

Seminggu sesudah kedatanganku disini, aku dipanggil untuk mengikuti training kepemudaan internasional di Sydney, Australia. Sayang tidak kuambil karena urusan administrasi disini agak lama dan juga kuliah sudah mulai padat di awal. Sebulan kemudian, ganti Kedubes Turki mengirim email bahwa aku diterima di Istanbul Technical University, Turki. Inikah mungkin penyesalan terbesarku karena sudah sejak dulu aku ingin sekali ke Turki.

Jujur aku takut tidak diterima di mana-mana waktu mencoba mendaftar S2 dulu, sementara tempat-tempat belajar populer semisal Jerman, Belanda, atau Australia sudah tutup semua. Aku cuman tidak menyangka sama sekali bahwa percobaan mencari lowongan master ini berhasil semua di tempat yang aku coba.

Sayang beribu sayang sih. Tapi Taiwan pun sudah cukup bagus. Aku juga sudah mengikuti parlemen pemuda versi Taiwan awal Desember lalu jadi anggap saja semua impas di pulau kecil di Saumdra Pasifik ini.

Pada akhirnya semua tinggal kenangan. Dari dulu impianku memang ke luar negeri, bukan menjelajah luar negeri. Sayang memang gak bisa ke Turki atau Australia. Tapi dengan di Taiwan pun keinginanku terkabul bukan ? He...he.....Menikmati indahnya Formosa.

Ah...pesta dan berita sudah usai. Sekarang kembali ke keseharian, menikmati PR yang entah kenapa sekarang jadi sangat kurindukan, bulutangkis, Tai Chi, dan seribu puisi Formosa yang masih ingin kubuat.

Tuhanku, aku akan selalu berusaha bersykur padamu walaupun dalam kesempitanku. Terima kasih telah menempatkanku di pulau ini.

Anyway, aku dapat tawaran double degree di University of Liverpool, Inggris untuk program MBA metode pengajaran e-learning. Sudah banyak yang tersia-sia. Maka saat ini jangan lagi ada yang tersia-sia, dan aku harus bertanggung jawab akan langkahku sendiri.

OK, mata sudah ngantuk.

No comments: