Taipei, 24 Juni 2008
OK, kembali ke kehidupan normal setelah "kehancuran" Italia di Euro 2008. Well, mungkin sejujurnya memang Italia tidak berjodoh di piala Eropa. Dan puasa gelar 40 tahun yang diraih terakhir tahun 1968 harus dilanjutkan kembali. Tapi paling tidak ada pukulan untuk introspeksi menuju piala dunia Afrika Selatan 2010 nanti. Sekarang jadi bingung. Sejujurnya aku pribadi lebih memilih Turki untuk juara berikutnya. Tapi istri dan adikku mendukung Jerman, jadi sepertinya aku memilih memundurkan diri (mungkin untuk selamanya) sebagai komentator piala Eropa.
Semoga ini menjadi tanda Azzuri bisa bangkit meraih emas Olimpiade Cina 2008 ini.
Anyway kembali ke lab, kondisi tidak cukup baik sih. Masih ada presentasi ujian computer simulation yang harus diselesaikan. Dan programku masih belum bisa dicompile. Bakal begadang malam ini sepertinya. Dan aku baru sadar kalau aku sedang mengidap Narcolepsy. Penyakit dimana sulit tidur di malam hari tetapi akan jatuh tidur pada waktu-waktu tertentu di siang hari. Mungkin ini akumulasi begadang yang tidak teratur. Ah...jadi menyesal juga begadang banyak kemarin apalagi akhirnya kalah juga. Keberentungan sepakbolaku saat ini yang paling sial sepertinya. UEFA Champions League 2008 Moscow & Euro 2008 Swiss - Austria benar-benar sial. Tidak seperti Piala Dunia Jerman 2006 dan UEFA Champions League Final 2007 Athens.
Tapi sekali lagi, ambil baiknya...ambil baiknya....ambil baiknya. Kuliah dah selesai semua, dan masih ada waktu untuk mengejar tugas sekaligus melupakan hingar bingar lapangan hijau.
Kupikir aku akan ke Sun Moon Lake hari kamis ini. Lumayan untuk refreshing dan melupakan semuanya.
And may the earth tremble its centers
at the resounding roar of the cannon!
- Rizki -
OK, kembali ke kehidupan normal setelah "kehancuran" Italia di Euro 2008. Well, mungkin sejujurnya memang Italia tidak berjodoh di piala Eropa. Dan puasa gelar 40 tahun yang diraih terakhir tahun 1968 harus dilanjutkan kembali. Tapi paling tidak ada pukulan untuk introspeksi menuju piala dunia Afrika Selatan 2010 nanti. Sekarang jadi bingung. Sejujurnya aku pribadi lebih memilih Turki untuk juara berikutnya. Tapi istri dan adikku mendukung Jerman, jadi sepertinya aku memilih memundurkan diri (mungkin untuk selamanya) sebagai komentator piala Eropa.
Semoga ini menjadi tanda Azzuri bisa bangkit meraih emas Olimpiade Cina 2008 ini.
Anyway kembali ke lab, kondisi tidak cukup baik sih. Masih ada presentasi ujian computer simulation yang harus diselesaikan. Dan programku masih belum bisa dicompile. Bakal begadang malam ini sepertinya. Dan aku baru sadar kalau aku sedang mengidap Narcolepsy. Penyakit dimana sulit tidur di malam hari tetapi akan jatuh tidur pada waktu-waktu tertentu di siang hari. Mungkin ini akumulasi begadang yang tidak teratur. Ah...jadi menyesal juga begadang banyak kemarin apalagi akhirnya kalah juga. Keberentungan sepakbolaku saat ini yang paling sial sepertinya. UEFA Champions League 2008 Moscow & Euro 2008 Swiss - Austria benar-benar sial. Tidak seperti Piala Dunia Jerman 2006 dan UEFA Champions League Final 2007 Athens.
Tapi sekali lagi, ambil baiknya...ambil baiknya....ambil baiknya. Kuliah dah selesai semua, dan masih ada waktu untuk mengejar tugas sekaligus melupakan hingar bingar lapangan hijau.
Kupikir aku akan ke Sun Moon Lake hari kamis ini. Lumayan untuk refreshing dan melupakan semuanya.
And may the earth tremble its centers
at the resounding roar of the cannon!
- Rizki -